Bayangkan dalam waktu kurang dari tiga tahun, sebuah merek otomotif berhasil mengubah wajah industri mobil listrik dunia. Dari sekadar pemain besar di pasar domestik Tiongkok, kini BYD melangkah lebih jauh dengan ambisi menembus angka 1 juta unit penjualan di luar negeri pada akhir 2025.
Target besar ini diumumkan langsung oleh Li Yunfei, General Manager Brand & PR BYD pada Kamis 4 September 2025, yang menyebut rencana tersebut sebagai strategi utama memperkuat dominasi global perusahaan.
Laju Pertumbuhan yang Mengejutkan
BYD bukan hanya sedang bermimpi. Angka yang mereka sodorkan punya dasar yang kuat. Tahun lalu saja, sang raksasa kendaraan listrik terbesar dunia berhasil menjual 417.204 unit di luar Tiongkok. Memasuki semester pertama 2025, penjualannya bahkan sudah melampaui 472.000 unit.
Itu artinya, dalam enam bulan kedua di tahun 2025 BYD seyogyanya setidaknya mengulangi pencapaian penjualan semester pertama untuk mencapai angka 944.000 unit, atau mendekati 1 juta kendaraan.
Strategi Global: Dari Pabrik Hingga Jalur Ekspor
Ambisi besar ini tentu tidak datang dari strategi biasa. BYD paham betul bahwa tarif impor bisa menjadi penghalang serius di banyak negara. Karena itu, mereka tidak hanya mengandalkan ekspor, tetapi juga membangun pabrik di luar negeri.
Saat ini, BYD sudah beroperasi di Uzbekistan dan Thailand, serta tengah menyiapkan fasilitas baru di Turki, Hungaria, Brasil, dan beberapa negara lain. Langkah ini terbukti efektif. Bulan lalu, misalnya, lebih dari 900 unit BYD Dolphin buatan Thailand dikapalkan ke Jerman, Belgia, dan Inggris.
Strategi ini memungkinkan BYD lolos dari tarif tambahan sebesar 20,7% di atas bea masuk 10% yang berlaku di Uni Eropa. Dengan kata lain, BYD semakin fleksibel dalam menghadapi regulasi sekaligus memperkuat kehadirannya di kancah internasional.
Pasar Luar Negeri Jadi Tulang Punggung Baru
Dalam tujuh bulan pertama 2025, BYD mencatat penjualan total 2.458.914 unit, naik 26,2% dibanding tahun sebelumnya.
Dengan kondisi itu, pasar internasional bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan penyelamat. Menurut laporan Rhodium Group, BYD bahkan mampu meraup laba 5.000 USD per unit yang dijual di Eropa—jauh lebih tinggi dibanding laba rata-rata di pasar domestik yang hanya sekitar 1.260 USD per unit.
Tantangan Baru, Babak Baru
Ambisi menjual 1 juta mobil listrik di luar negeri pada akhir 2025 jelas bukan pekerjaan mudah. Namun dengan strategi agresif membangun pabrik internasional, produk yang semakin variatif, serta kemampuan mengantisipasi hambatan tarif, BYD tampaknya siap menjawab tantangan.
Di saat banyak pesaing masih mencari pijakan di era transisi menuju kendaraan listrik, BYD justru sudah berlari lebih cepat. Jika target ini tercapai, bukan hanya Tiongkok yang bisa berbangga, dunia pun harus mengakui: era dominasi global BYD baru saja dimulai.
Di Indonesia, popularitas dan antusiasme konsumen pada kendaraan BYD juga terus meningkat. Pada paruh pertama 2025, BYD Indonesia telah berhasil lebih dari 20.000 unit kendaraan listrik BYD dan Denza, dengan pangsa pasar mencapai 54%. Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor utama bagi Haka Auto untuk menambah jumlah outlet sekaligus memperluas jangkauan pelayanan kebutuhan konsumen pada lineup kendaraan listrik BYD dan juga Denza sebagai merek premiumnya.
Komitmen Haka Auto di Industri EV Indonesia
Sebagai mega dealer resmi BYD dan DENZA yang terus berkembang, Haka Auto juga terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan kendaraan listrik berkualitas dan memperluas jaringan layanan di Indonesia. Saat ini Haka Auto mengelola satu outlet DENZA dan delapan outlet BYD di berbagai kota besar:
Untuk informasi lebih lanjut, publik dapat menghubungi Haka Careline di nomor: 0811-8888-8234.
Subscribe untuk mendapatkan informasi penawaran dan agenda kegiatan terbaru dari kami.
We're here for you
BYD Haka Pejaten